TDC- DPRD Sumut melihat infrastruktur jalan nasional jurusan Karo - Dairi yang merupakan penghubung Provinsi Sumut - kawasan Pantai Barat - Aceh, saat ini kondisinya "hancur-lebur", penuh dengan lubang-lubang, sehingga arus-lalu lintas di kawasan tersebut terancam lumpuh jika tidak segera diperbaiki.
Istimewa |
Hal itu diungkapkan anggota DPRD Sumut Dapil Karo, Dairi dan Pakpak Bharat, H Anwar Sani Tarigan dan Salmon Sumihar Sagala seusai berkunjung ke Kabupaten Dairi, Jumat (25/2).
"Dari hasil peninjauan kita di lapangan, jalan nasional jurusan Medan ke Kabupaten
Karo sudah dalam pengerjaan. Tapi untuk ruas Karo - Dairi belum ada tanda-tanda perbaikan, sehingga sarana penghubung antar provinsi itu kondisinya sangat memprihatinkan dan perlu segera dilakukan perbaikan," ujar Anwar Sani.
Berkaitan dengan itu, Anwar Sani dan Salmon Sumihar Sagala mendesak Kementerian PUPR dan BBPJN (Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional) Sumut untuk segera melakukan perbaikan, jangan sampai arus lalu-lintas mengalami kelumpuhan, mengingat kondisi jalan yang "kupak-kapik" sangat rawan terjadi kecelakaan bagi pengguna jalan.
Istimewa |
Ditambahkan Anwar Sani, masyarakat Dairi dan Aceh yang kerap melintasi jalan tersebut, sudah lama merindukan adanya perbaikan jalan dimaksud, mengingat seluruh hasil bumi dari daerah itu, jika didistribusikan ke Medan, wajib menggunakan jalur tersebut.
"Dengan hancurnya jalan tersebut membuat waktu tempuh mengangkut hasil bumi masyarakat ke kota-kota di Sumut menjadi lambat, karena kendaraan terpaksa pelan-pelan melintasi jalan berlubang. Bahkan kerap kali terjadi insiden kecelakaan di jalan karena rusaknya ruas jalan, sehingga arus lalu-lintas terganggu dan terjadi kemacetan," ungkap Anwar Sani.
Menurut Salmon Sagala yang juga anggota Komisi D ini, jalan nasional Karo - Dairi itu merupakan jalur yang sangat vital bagi akselerasi pergerakan barang dan orang dari kawasan Pantai Barat maupun Provinsi Aceh menuju Kota Medan, sehingga sangat tidak layak kalau kondisi jalannya terus dibiarkan rusak parah.
"Jalur tersebut sangat padat dilintasi arus kendaraan dari kawasan Pantai Barat, Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Barat, Kabupaten Pakpak Bharat, Samosir, Humbahas maupun Sibolga, sehingga mobilitas barang dan penumpang sangat tergantung dengan jalur tersebut,” ujar Anwar Sani.
Berkaitan dengan itu, tambah Salmon Sagala dan Anwar Sani, tidak ada alasan bagi Kementerian PUPR dan BBPJN Sumut untuk tidak memperbaiki jalur Karo - Dairi tersebut dan diharapkan segera mengalokasikan anggarannya di APBN, mengingat kemajuan daerah tersebut sangat di pengaruhi oleh kualitas Infrastruktur jalan yang baik. Jangan sampai arus lalu-lintas terjadi kelumpuhan.