TDC- Tercatat, sudah 76 tahun Perusahaan Listrik negara menerangi Indonesia. Tapi tidak banyak mengetahui tentang sejarah bagaimana awal mula perkembangan listrik di Indonesia.
Istimewa |
Buku berjudul ‘Jejak Listrik di Tanah Raja’ berupaya mengungkap sejarah itu. Buku yang ditulis oleh Komisaris PLN Eko Sulistyo, menggambarkan sejarah kelistrikan mulai 1901 hingga 1957.
Eko hadir langsung ke Kota Medan untuk membedah buku itu bersama insan PLN dan kaum milenial. Bedah buku itu digelar dalam rangkaian acara Serikat Pekerja PLN Menyapa Milenial yang digelar di Hotel Adi Mulia, Kota Medan, Rabu (30/3/2022) siang. Acara ini diinisiasi oleh Serikat Pekerja PLN UIW Sumut, UIK SBU dan UIP Sumbagut.
Melalui buku ini juga Eko ingin mengenalkan sejarah kepada masyarakat Indonesia. Khususnya milenial sebagai generasi penerus.
Ketua DPP Serikat Pekerja PT PLN Persero M Abrar Ali mengapresiasi gelaran bedah buku ini. Abrar berharap buku yang mengupas sejara kelistrikan ini bisa menjadi wawasan untuk insan PLN dan milenial tentang kesejarahan.
“Buku ini sangat baik. Ini juga menunjukkan bahwa listrik di Indonesia punya sejarah penting bagi perubahan. Karena listrik menandai awal modernisasi. Tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” kata Abrar.
Bagi Abrar, milenial punya peranan penting. Karena milenial pastinya punya inovasi dan ide-ide segar untuk perubahan. Bagi PLN sendiri, kaum milenial adalah aset untuk perubahan yang lebih baik.
“Pemahaman tentang sejarah itu sangat penting. Milenial tidak boleh lupa akan sejarah,” ungkapnya.
Abrar juga berharap, acara ini menjadi penguatan gerakan Serikat Pekerja PLN. Acara ini juga menjadi media konsolidasi bagi para pengurus.
“Semoga ini bisa menjadi upaya kaderisasi kepengurusan SP PLN guna mempertahankan eksistensi perjuangan SP PLN Persero,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam diskusi yang berlangsung interaktif, Eko menjelaskan tentang sejarah kelistrikan serta transformasi yang dihadirkan di Vostelanden alias wilayah kekuasaan kerajaan di Surakarta. Yakni, Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran yang dimulai pada 1901 hingga 1957. Buku ini juga menceritakan bagaimana sejarah perusahaan listrik pertama paska kemerdekaan RI.
Menurut dia, keberadaan listrik di tanah raja yang didirikan oleh Soloche Electriciteit Maatschappij (SEM) ini sangat penting, karena menjadi penanda zaman munculnya modernitas.
“Dari buku ini saya ingin menceritakan bahwa listrik juga memiliki pengaruh terhadap perubahan sosial, budaya, pendidikan, ekonomi dan lainnya,” kata Eko.
Kata dia, kehadiran listrik memunculkan budaya baru di kota. Kota yang dialiri listrik akan menjadi kota yang ekonominya lebih maju daripada daerah yang tidak dialiri listrik. Hal itu juga terjadi di Amerika, Afrika, negara komunis, maupun negara kapitalis.
Lebih jauh lagi Eko menjelaskan, Surakarta merupakan kawasan kerajaan Jawa yang dianggap sebagai kota tradisional. Namun, justru kota itu berubah total dengan hadirnya listrik. Berbagai perubahan terjadi.
Dulu, sebelum listrik hadir, penerangan sangat bergantung pada obor dan gas yang sangat terbatas. Dengan adanya listrik yang begitu cepat berkembang, Kota Solo menjadi terang benderang.
Buku ini, lanjut Eko, menjadi pelecut bagi PLN untuk terus memberikan pelayanan maksimal. Memenuhi rasio elektrifikasi hingga 100 persen. Menyasar hingga wilayah terpencil di pelosok negeri.
“Ini menjadi penyemangat untuk kita semua. Kita akan terus mengejar rasio elektrifikasi hingga 100 persen,” pungkasnya.
General Manager PT PLN UIW Sumut Pandapotan Manurung mengapresiasi Serikat Pekerja PLN yang telah mempersiapkan acara dengan baik. Dia berharap, SP PLN terus berperan aktif dalam upaya pembangunan ketenagalistrikan yang andal.
“Apresiasi dan terima kasih kepada Serikat Pekerja PLN yang sudah berupaya menyelenggarakan acara dengan sedemikian rupa. Semoga SP PLN semakin kuat dan solid,” ujarnya.
Acara Serikat Pekerja Sapa Milenial dan bedah buki ini turut dihadiri antara lain, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo secara online, Sekretaris Jenderal DPP SP PLN Bintoro Suryo Sudibyo,GM UIK SBU Purnomo, Ketua DPD SP PLN UIW Sumut Akhmad Husin, Ketua DPD SP UIK KITSBU Fathdi Akbar dan Ketua DPD SP UIP Sumbagut Rudy Ikhtiari.