TDC - Setelah dilaksanakan di Kota Medan, workshop PYFM 2022 dilanjutkan di Kabupaten Deliserdang pada hari Minggu (11/12/2022) bertempat di Yayasan Perguruan Dwitunggal. Kemudian Senin (12/12/2022) dilaksanakan di Kota Pematangsiantar, yang berlokasi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematang Siantar.
Istimewa |
“Kita akan laksanakan di tiga daerah, ada di Siantar ada juga di Deliserdang. Karena kita menyadari industri multimedia kreatif itu tidak terbatas tanpa mengenal daerah. Mau di mana pun dia mau di pelosok sekali pun, kalau idenya itu bisa masuk ke pasar, itu juga diperhitungkan,” jelas Ketua IJTI Sumut, Tuti Alawiyah Lubis.
Workshop PYFM 2022 mampu menarik antusiasme masyarakat yang cukup tinggi khususnya para kreator muda, terdata ada sebanyak 200 orang peserta terdata mendaftar dan menimba ilmu dalam event ini.
Istimewa |
“Total peserta untuk di Medan sendiri ada 100 orang, Deliserdang ada 50 orang dan di Siantar itu juga 50 orang, jadi total 200 orang,” lanjut Tuti.
Dengan terselenggaranya PYFM 2022, Tuti berharap ilmu dan wawasan yang didapatkan mampu memberikan ide dan inovasi baru bagi pihak-pihak yang bergerak di industri kreatif dan media penyiaran, sehingga dapat terus bersaing seiring perkembangan teknologi visual.
Istimewa |
“Harapannya pasti ke depan dengan adanya ini, semua karya produksi yang kita hasilkan dapat bersaing, dapat punya kelas tersendiri, dapat harga sendiri, yang dapat bersaing di internasional,”
Sementara itu Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Pematang Siantar, Teuku Munandar mengatakan, salah satu sektor ekonomi kreatif Indonesia yakni menjadi sineas muda merupakan suatu terobosan bagi generasi muda untuk menghasilkan film – film yang sangat bermafaat untuk dapat dijual dengan harapan dapat kembali membangkitkan perekonomian.
Istimewa |
“Tentunya berupaya bagaimana potensi ekonomi yang ada di Indonesia, dapat dikembangkan. Kami melihat ekonomi kreatif salah satu sektor yang sangat potensial di Indonesia dengan berbagai sumber daya yang dimiliki harusnya dapat dimanfaatkan,” katanya.
Teuku Munandar juga sangat antusias ketika menerima ajakan untuk berkolaborasi dengan IJTI Sumut dan siantar simalungun dalam memajukan potensi generasi muda dalam hal ekonomi kreatif.
“Oleh karena itu, ketika menerima ajakan dari IJTI Sumut dan Siantar-Simalungun, kami sangat antusias karena merupakan suatu terobosan untuk menerima potensi generasi muda kita,” ungkapnya.
Kepala Sekolah Dwitunggal Simalungun, Hermin, juga merasa senang dan bangga untuk belajar mengenai dunia ekonomi kreatif berbentuk film sineas dan dunia broadcasting, karena ini merupakan tahun pertama kalinya para siswa mengikuti pembelajaran seperti ini. Ia berharap kepada para siswa dapat kembali belajar dengan lebih giat agar dapat mengikuti jejak para film maker yang sudah berpengalaman.
‘’Saya merasa sangat senang dan bangga karena dikasih kesempatan untuk belajar tentang hal ini. Jujur memang ini baru merupakan tahun pertama anak kami bisa belajar broadcasting, sata punya harapan kedepan walaupun masih tahun pertama, anak saya dapat belajar dengan lebih baik lagi karena mereka telah dipertemukan dengan orang – orang yang terlibat langsung di bidangnya,’’
Salah seorang siswa Sekolah Dwitunggal mengatakan, kegiatan ini dapat menambah wawasan mengenai dunia bradcasting dan tata letak pengambilan gambar ketika melakukan pembuatan film. Adanya workshop dunia broadcasting dan pembuatan film, ia merasa sangat bermanfaat karena dapat menambah wawasannya dalam dunia perfilman.
‘’Kegiatan ini dapat menambah wawasan saya tentunya dalam pengambilan kamera dan letak letak pengambilan gambar. Manfaat setelah ikut kegiatan ini saya bisa tau lebih dalam tentang dunia perfilman ini dan menambah wawasan saya.’’ tutupnya.