TDC-Ayah dari bayi korban dugaan malpraktek Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Surat yang dikirim ayah bayi korban dugaan malpraktek itu untuk meminta keadilan dan memastikan keselamatan anaknya.
Langkah yang dibuat Ibnu Sanjaya Hutabarat tersebut untuk memastikan kondisi anaknya pulih kembali seperti sediakala.
"Surat ke Kapolri hingga Presiden Jokowi ini saya kirim untuk meminta keadilan dan memastikan kondisi bayi saya di rumah sakit Mitra Medika kembali baik seperti semula," ujar Ibnu Sanjaya Hutabarat pada hari Rabu, 29 Maret 2023.
Kata Ibnu Sanjaya Hutabarat, hal itu dilakukannya untuk memastikan keselamatan ananknya.
"Tentu saya khawatir dengan kondisi ini. Sampai saat ini belum terjawab. Apakah kondisi anak saya terjamin tidak terjadi apa-apa nantinya setelah beberapa tahun kemudian," kata Ibnu Sanjaya Hutabarat.
Surat yang dibuat melalui kuasa hukum Siti Junaida Hasibuan, ini kata Ibnu lagi, juga dikirim ke sejumlah lembaga dan instansi pemerintah.
"Ya ada ke Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Ombudsman RI, YLKI Pusat, IDI Pusat, Gubsu Edy Rahmayadi, Kadis Kesehatan Provinsi Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar, Komisi E DPRD Sumut, Walikota Medan Bobby Nasution dan BPJS Kesehatan Cabang Medan," kata Ibnu lagi.
Menurut Ibnu, surat yang dibuat dan dikirimnya itu lantaran bayinya menjadi korban dugaan malprakrek program stunting pemerintah di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan, pada Jumat 10 Maret 2023.
Saat itu, dua hari setelah bayinya lahir yang hingga kini masih dalam perawatan khusus pihak rumah sakit.
Selain itu, lanjut Ibnu, kasus dugaan malpraktek bayinya ini pun telah dilaporkannya ke Polda Sumatera Utara pada Selasa 14 Maret 2023.
"Semoga surat yang saya buat dan kirim ini semuanya sampai dan mendapat respon, khususnya dari Presiden Jokowi. Karena sampai saat ini saya masih merasa khawatir dengan kondisi bayi saya," ungkap kader Partai Demokrat ini.
Ibnu pun mengatakan, akan ke Polda Sumut untuk mempertanyakan perkembangan laporan yang dibuatnya kepada penyidik Direktorat Kriminal Khusus.
"Setelah ini saya mau ke Polda lagi untuk pertanyakan perkembangan laporan saya," kata Ibnu Sanjaya Hutabarat memungkasi.***