TDC-Perumahan Grand Mutiara Indah III, Jalan Sedar, Dusun VB, Desa Tumpatan Nibung, Batangkuis, Deliserdang terus dilanda banjir.
Tidak tanggung-tanggung, rumah di perumahan yang dilanda banjir pada hari JUmat, 3 November 2023 itu berjumlah seratusan lebih.
Sedangkan banjir yang merendam rumah warga di komplek tersebut diakibatkan meluapnya sungai Belumai.
Iqbal Tarigan, salah seorang penghuni perumahan, mengungkapkan banjir kali ini masuk lewat depan seputaran pos penjagaan di komplek tersebut.
“Biasanya banjir masuk dari belakang blok C, saya juga dapat info dari kawan air sungai meluap, begitu dicek ke sungai ternyata benar," katanya menjawab sejumlah wartawan.
Lebih lanjut dijelaskan Iqbal, setelah dicek, ternyata benar, air sungai Belumai meluap.
"Luapan air sungai membuat dinding pembatas komplek tidak mampu menahan debit air yang besar sehingga dinding pembatas jebol kembali," imbuh Iqbal.
Menurut Iqbal, sedikitnya ada seratusan rumah yang terendam banjir akibat jebolnya benteng Sungai Dalu hingga menerjang permukiman warga.
“Kami hanya ingin pihak pengembang perumahan yang dikerjakan oleh CV Mutiara Lestari Real Estate Indonesia (REI) menunjukkan tanggungjawabnya atas kejadian banjir yang terjadi,” harap Iqbal.
Jebolnya tembok pembatas komplek ini, lanjutnya, menjadi sorotan para penghuni sebab bukan karena derasnya debit air yang menghantam tembok pembatas.
Diduga jebolnya tembok pembatas ini karena kualitas tembok yang tidak kuat.
“Ini sangat aneh bagi kami. Kuat dugaan tembok yang dibangun pihak pengembang seperti asal jadi. Seperti yang kami lihat tak ada tiang pendukung di bangunan tembok itu. Apalagi komplek ini kan di sebelah persawahan, seharusnya saluran drainase komplek lebih tinggi dari parit pedesaan, ini malah sebaliknya. Begitu banjir datang, meluaplah semua air ke dalam komplek,” keluh Iqbal.
Iqbal Tarigan mengimbau warga untuk berpikir sebelum ingin membeli rumah yang dibangun CV Mutiara Lestari REI.
Karena selain komplek dataran rendah, kualitas rumah yang dibangun juga patut dipertanyakan.
Hal senada juga disampaikan Eko yang juga merupakan warga perumahan tersebut, mengatakan walaupun air sudah surut banyak lumpur dalam rumah yang tersisa.
“Sampai kapan harus seperti ini nasib kami, apa terus menerus harus membersihkan rumah setelah banjir surut. Banyak lumpur masuk, barang-barang juga sudah terhambur," pungkasnya. (red)***