TDC-Polda Sumatera Utara mengintensifkan Operasi Zebra Toba 2024 pada hari ketiganya pada Kamis 17 Oktober 2024, dengan fokus pada upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas.
Hal itu dilakukan Ditlantas Polda Sumut di tengah lalu lintas yang semakin padat.
Operasi ini tak hanya sekadar menegakkan aturan, namun juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan raya.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi menekankan pentingnya operasi ini dalam menjaga ketertiban berlalu lintas.
"Operasi Zebra Toba bukan sekadar penindakan, tapi juga bentuk komitmen kami dalam memberikan edukasi kepada masyarakat," ujar Hadi.
Dari segi preventif, sosialisasi terus digalakkan lewat berbagai media. Menurut data Polda Sumut, sosialisasi di media cetak sudah dilakukan sebanyak 119 kali di media elektronik sebanyak 221 kali dan di media sosial sebanyak 1.391 kali.
Selain itu, berbagai materi edukasi seperti 320 spanduk, 1.817 leaflet, 2.200 stiker, dan 15 billboard telah disebarkan di seluruh wilayah strategis Sumatera Utara.
"Kami ingin agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya keselamatan berlalu lintas. Oleh karena itu, kami memanfaatkan segala bentuk media yang bisa menjangkau lebih banyak orang," jelas Hadi, mantan Kapolres Numfor Biak Polda Papua ini.
Selain langkah preemtif tersebut, Hadi juga menyoroti pentingnya tindakan preventif yang dilakukan selama operasi.
Hingga hari ketiga, petugas telah melakukan pengaturan lalu lintas sebanyak 1.639 kali, penjagaan di 512 titik, pengawalan 51 kali, dan patroli sebanyak 1.042 kali.
Semua ini, lanjutnya, adalah upaya untuk memastikan ketertiban dan keselamatan di jalan.
Namun, tak hanya berhenti di upaya pencegahan, Polda Sumut juga serius dalam penegakan hukum.
Operasi Zebra Toba ini telah menghasilkan 35 tilang dengan sistem ETLE Statis, 7 tilang dengan ETLE Mobile, dan 239 tilang manual.
Selain itu, sebanyak 1.308 teguran telah diberikan kepada pengendara yang melanggar aturan.
Kecelakaan lalu lintas tetap menjadi perhatian utama. Selama tiga hari pertama operasi, telah terjadi sembilan insiden kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan dua korban meninggal dunia, lima korban luka berat, dan sembilan korban luka ringan.
Total kerugian materi akibat kecelakaan tersebut mencapai Rp 32.300.000.
"Ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih berhati-hati di jalan. Penegakan hukum akan terus dilakukan secara tegas, tapi kami juga ingin menekankan bahwa edukasi dan kesadaran adalah kunci utama untuk mengurangi angka kecelakaan," tegas Hadi yang juga mantan Wadir Lantas Polda kalteng ini.
Operasi Zebra Toba masih akan berlanjut, dengan pendekatan yang lebih intensif di hari-hari berikutnya.
Kombes Hadi Wahyudi menegaskan, operasi ini tidak hanya ditujukan untuk menegakkan hukum, tetapi juga menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi semua pengguna jalan di Sumatera Utara.(TDC/red)***