TDC-Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hikmah Kota Tebingtinggi menjalani proses akreditasi.
Akreditasi dilaksankan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) selama dua hari, Rabu hingga Kamis, 13 Februari 2025.
Adapun Asesor masing-masing Dr. Setyo Eko Atmojo, M.Pd dari Jogja dan Asesor Dr. Azhar, M.Pd dari Aceh.
Proses ini bertujuan untuk menilai kualitas akademik, kurikulum, tenaga pengajar, serta fasilitas pendukung guna memastikan Prodi PGMI memenuhi standar pendidikan tinggi yang ditetapkan.
Selama dua hari penuh, tim asesor dari LAMDIK terebut melakukan asesmen secara menyeluruh melalui tinjauan dokumen, wawancara dengan dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan serta alumni.
Selain itu, tim asesor juga meninjau langsung sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran di Prodi PGMI STAI Al-Hikmah Tebingtinggi.
Ketua STAI Al-Hikmah Tebingtinggi, Dr. H.Ficki Fadli Pardede, M.A menyampaikan bahwa akreditasi ini merupakan bagian dari upaya institusi untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan mencetak lulusan yang berkualitas.
"Proses akreditasi ini sangat penting bagi kami untuk memastikan bahwa Prodi PGMI dapat terus berkembang dan memberikan pendidikan terbaik bagi mahasiswa. Kami berharap hasil akreditasi ini semakin memperkuat posisi STAI Al-Hikmah Tebing Tinggi sebagai lembaga pendidikan yang unggul dalam bidang kependidikan Islam," ujar Ketua STAI, Jumat, 14 Februari 2025.
Lebih lanjut dijelaskannya, dosen dan mahasiswa Prodi PGMI turut berpartisipasi aktif dalam proses akreditasi ini dengan memberikan data serta testimoni terkait pengalaman akademik mereka.
"Karenanya, seluruh pihak berharap hasil akreditasi ini dapat membawa dampak positif bagi pengembangan program studi dan peningkatan daya saing lulusan di dunia kerja," jelasnya.
Dengan selesainya proses akreditasi selama dua hari ini, kata Dr. H.Ficki Fadli Pardede, M.A, STAI Al-Hikmah Tebingtinggi semakin berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan inovasi dalam pembelajaran.
"Sehingga dapat menghasilkan tenaga pendidik yang profesional dan berkarakter Islami," pungkasnya.(TDC/red)***
