• Jelajahi

    Copyright © tanahdeli
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan


     

    Advertisement

    Sidang Miss Barbie, Preman dan Panitera Paksa Wartawan Hapus Foto

    25 Februari 2025, Februari 25, 2025 WIB Last Updated 2025-02-25T12:47:08Z

    TDC-Panitera Pengganti (PP) Pengadilan Negeri (PN) Medan bernama Sumardi dan sejumlah orang yang diduga preman kompak memaksa awak Mistar menghapus foto persidangan.

     


    Insiden ini terjadi ketika wartawan online yang biasa meliput di PN Medan, meliput sidang kasus penipuan yang menyeret terdakwa Desiska Br Sihite alias Miss Barbie di Ruang Sidang Cakra 4 PN Medan, Selasa 25 Februari 2025.

     

    Mulanya wartawan yang bernama Deddy tersebut, memasuki ruang sidang ketika persidangan belum dimulai. Setelah sidang yang beragendakan pembacaan tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas nota keberatan (eksepsi) terdakwa dimulai, awak Mistar pun mengambil dokumentasi.

     

    Tak berselang lama, usai pengambilan foto dilakukan, awak Mistar pun duduk di kursi pengunjung sidang. Namun, tiba-tiba sejumlah orang diduga preman yang berada di depan pintu ruang sidang memanggil Deddy tanpa diketahui apa maksudnya.

     

    Saat itu, dia tak langsung merespons panggilan tersebut lantaran sedang fokus mengikuti persidangan. Namun, Deddy terus dipanggil sampai ada seseorang yang masuk dan menyentuh lengan Deddy.

     

    Ada juga seorang ibu-ibu yang duduk di belakang Deddy, menyuruh supaya dia merespons panggilan sejumlah orang tersebut.

     

    Disaat bersamaan, Panitera Pengganti (PP) Sumardi, diluar ruang sidang yang juga memanggil Deddy. Karena dipanggil, ia pun keluar dari ruang sidang dan menghampiri PP Sumardi serta sejumlah orang tersebut.

     

    Ketika keluar, mereka langsung mengepung dan mencecar pertanyaan kepada wartawan tersebut.

     

    Di antara pertanyaannya, menyangkut soal izin pengambilan foto ke majelis hakim, apa yang difoto, hingga wartawan dari media mana.

     

    Deddy pun menjawab pertanyaan mereka dan bahkan menunjukkan kartu pers yang tergantung di leher awak Mistar yang membuktikan bahwa dirinya benar-benar seorang wartawan.

     

    Namun, mereka mengabaikan hal tersebut. Sampailah pada paksaan penghapusan foto. Mereka termasuk PP Sumardi meminta awak Mistar untuk menghapus foto tersebut karena dianggap mengambil fota tanpa izin.

     

    "Hapus," bentak Sumardi beberapa kali sambil memegang lengan kanan Deddy.

     

    Pada saat itu, dia tetap berupaya supaya foto tersebut tak dihapus.

     

    Namun, awak ia itu tetap dipaksa bahkan ada seseorang di antara mereka menyentuh gawai yang digunakan untuk mengambil foto. 

     

    Tak hanya menyentuh, bahkan seseorang itu yang menghapus foto tersebut.

     

    Setelah dihapus, Deddy pergi meninggalkan mereka dan tak mendapatkan peliputan persidangan kasus penipuan tersebut. (TDC/red)***

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini